PAMBELUM, Puruk Cahu – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura) prihatin terhadap pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Keprihatinan tersebut dikarenakan masih adanya sekolah yang kurang serta bahkan tidak memiliki fasilitas komputer.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Mura, Misian mengatakan kondisi tersebut berdampak psikologis bagi siswa dan akibat kurangnya sarana- prasarana tersebut terpaksa pihak sekolah harus meminjam Laptop dari orang tua murid.
“Jujur saja, kami sangat memprihatinkan dengan pelaksanaan di Murung Raya tahun ini. Seharusnya sekolah dapat mempersiapkan sarana dan prasarana UNBK lebih jauh hari. Ini yang harus diperhatikan serius oleh Pemerintah Daerah (Pemda),” kata Misian saat dikonfirmasi, Selasa (24/4/2018).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengungkapkan, jangan sampai masalah itu terulang lagi ditahun yang akan datang dan diharapkan sekolah harus memprioritaskan pengadaan komputer.
“Kami harap ini tidak terulang di tahun depan nanti, serta tidak hanya sarana dan prasarana yang ditingkatkan, namun sumber daya manusia (SDM)-nya pun perlu lebih ditingkatkan lagi,” ungkapnya.
Saat disinggung terkait keterbatasan anggaran, Misian menyebutkan kenapa tidak dari sebelumnya diusulkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan lagi dinas terkait selama ini tidak menyampaikan usulan anggaran dalam rapat pembahasan untuk menghadapi pelaksanaan UNBK tersebut.
“Selama ini Dinas Pendidikan Kabupaten Mura sebagai mitra Komisi I DPRD Mura tidak pernah menyampaikan aspirasi serta usulan di dalam forum rapat. Ini yang menjadi kendala yang kita hadapi sekarang. sebab kelalaian dari pemerintah tidak memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan oleh sekolah,” tambah Misian.
Misian menambah, inilah potret dunia pendidikan yang sebenarnya karena selama ini pemerintah cukup terbuai dengan adanya program Kartu Mura Sehat, namun tidak seperti kenyataan secara teknis dilapangan terdapat kelemahan.(Lulus/Red1)
