Rejikinoor : Pemda Mura Akan Kaji Penyebab Kelangkaan BBM
PAMBELUM, Puruk Cahu – Mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual tingkat eceran di Kabupaten Murung Raya (Mura) dalam beberapa minggu ini tidak luput dari perhatian Wakil Bupati (Wabup) Mura, Rejikinoor.
Kepada media online pambelum.com, Rejikinoor mengatakan, dirinya secara langsung sudah mendengar keluhan tersebut dari masyarakat dan berencana akan mengumpulkan para jajarannya untuk mencari akar penyebab beserta solusinya.
“Saya berencana dalam waktu dekat akan memanggil SOPD terkait serta bagian ekomoni di Sekretariat Daerah untuk membahas kelangkaan BBM ini. Tentu kita selaku pemerintah daerah berkeinginan selalu hadir ditegah kesusahaan masyarakat dengan mencari solusi,” ungkap Rejikinoor atau akrab disapa Kinoi, Kamis (4/10/2018).
Menurut Wakil Bupati Mura ini juga, pemerintah juga akan meminta keterangan dari pengusaha SPBU untuk mengetahui perihal kelangkaan BBM ini, khususnya jenis pertamax dan premium (bensin).
“Tentunya Pemda akan kaji terlebih dahulu akar permasahaannya apa sampai terjadi kelangkaan ini,” jelas Kinoi lagi.
Senanda dengan apa yang disampaikan oleh Wabup Mura, anggota DPRD Mura, Rahmanto Muhidin menyampaikan kelangkaan BBM saat ini tentu saja bukan salah dari pemerintah daerah, DPRD atau bahkan pengusaha SPBU, sebab stok BBM tiap daerah diatur oleh Pertamina.
“Ditambah juga kita tidak serta merta langsung menyalahkan para pengecer BBM yang menjual sampai harga Rp15 ribu atau Rp16 ribu per liter. Mereka juga cukup sulit mendapat BBM saat ini dengan harga mahal sehingga terpaksa menjual ke masyarakat dengan harga mahal juga,” jelas Rahmanto.
Dijelaskan Rahmanto, tentu untuk menyikapi ini pemerintah perlu turun tangan dengan cara menjelaskan ke masyarakat bahwa kelangkaan BBM saat ini akibat berkurangnya pasokan BBM yang diterima pihak SPBU.(Supri/Red1)