PAMBELUM, Puruk Cahu – Dalam rangka ingin menormalkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tingkat eceran yang saat ini sangat melambung tinggi, Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) hari ini, Senin (8/10/2018) memanggil pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk ikut dalam rapat guna mencari solusi dari masalah tersebut.
Kegiatan rapat yang dilaksanakan di Aula Setda Gedung A itu langsung dipimpin oleh Wakil Bupati Mura, Rejikinoor dengan didampingi Pj. Sekda Mura, Nyarutono Tunjan, Kepala Disperindagkop Mura, Kariadi, Kepala Dishub Mura, Krisna Dehen, Kasatpol PP Mura, Iskandar serta beberapa anggota kepolisian dari Polres Mura.
Saat menyampaikan hasil kesepakatan dari rapat tersebut, Kepala Disperindagkop Mura, Kariadi mengatakan pemerintah daerah meminta kepada pihak penglola SPBU untuk bisa memperpanjang waktu pelayanan agar tidak ada lagi penumpukan pembeli seperti yang terjadi sekarang.
“Kita minta SPBU yang berada di jalan Jenderal Sudirman (depan Masjid Agung) untuk bisa buka pelayanan dari pagi sampai pukul 5 sore (17.00 WIB) dengan catatan masih memiliki stok BBM untuk dijual,” ungkap Kariadi.
Dijelaskan Kariadi juga, untuk menekan para perantara (pelansir) yang diduga kuat menjadi penyebab harga BBM eceran melambung tinggi, pemerintah minta pengelola SPBU untuk lebih teliti lagi menjual BBM kepada para pembeli.
“Petugas SPBU akan dibantu oleh pihak Kepolisian, Satpol PP dan petugas dari Dinas Perhubungan untuk memantau para pembeli. Hal itu dilakukan karena kita mendapat laporan sering kali satu unit motor yang memiliki tengki besar bisa lebih dari satu kali ikut mengantri di SPBU,” tambah Kariadi lagi.
Sementara itu Wakil Bupati Mura, Rejikinoor mengatakan rapat koordinasi yang dilaksanakam tersebut tidak lain karena pemerintah menganggap harga eceran BBM sekarang sangat tidak masuk akal dan perlu dilakukan solusi jangka pendek untuk segera menormalkannya.
“Selain itu akan juga dipikirkan bagaimana solusi untuk jangka panjang, misalnya nanti dilakukan penentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk solusi jangka pendek ini saya akan pantau terus perkembangannya beberapa hari kedepan agar harga BBM eceran yang saat ini harganya mencapai Rp17 ribu per liter bisa turun,” tutur Rejikinoor.
Terakhir Rejikinoor menyampaikan, tentunya pemerintah daerah minta kerja sama dari pihak SPBU agar solusi jangka pendek tersebut bisa berhasil, walaupun pihak pengelola SPBU berdalih mengalami pengurangan suplai BBM karena harus berbagi kedaerah yang sedang mengalami bencana.(Supri/Red1)