Bangun kawasan budaya, Pemkab Murung Raya siapkan anggaran senilai Rp 51 miliar

Foto bersama Bupati Murung Raya, Perdie M Yoseph bersama para pejabat lingkup Pemkab Murung Raya sesudah acara peletakan batu pertama pembangunan Lopo Betang di kawasan budaya di bumi perkemahan Jalan Negara Puruk Cahu - Muara Teweh, Selasa (22/3/2022)

PAMBELUM, Puruk Cahu – Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah mulai membangun kawasan budaya yang didalamnya terdapat dua bangunan rumah betang dengan nilai pembangunan mencapai Rp 51 miliar.

Saat acara peletakan batu pertama pembangunan lopo betang Perdie M. Yoseph, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Murung Raya, Paulus Mangite, mengatakan rencana pembangunan kasawan budaya itu memerlukan waktu selama dua tahun anggaran.

“Tahun ini akan dibangun satu rumah betang dulu, dan satunya lagi di tahun anggara 2023 nanti. Satu bangunan akan menggunakan kontruksi kayu sesuai dengan kontruksi asli rumah betang, sedangkan satunya lagi dibanguan dengan kontruksi beton dengan konsep huma betang medern,” ungkap Paulus saat melakukan pemaparan rencana pembangunan huma betang tersebut, Selasa (23/2/2022).

Bacaan Lainnya

Paulus juga menjelaskan, khusus untuk pembangunan lopo (rumah) betang akan menelan biaya senilai Rp 14 miliar, atau satu bangunan menggunakan anggaran Rp 7 miliar dan lokasi kawasan budaya itu sendiri yang berada di dalam komplek bumi perkemahan (Buper) Jalan Negara Puruk Cahu – Muara Teweh.

“Lopo betang nanti berukuran 45 x 29 meter yang dibangun di lahan seluas kurang lebih tiga hektare. Selain betang, di kawasan itu juga akan dilengkapi dengan bangunan tempat souvenir sekaligus musium, kantor pengelola, panggung seni budaya sebagai sentra kawasan dan juga bangunan pendukung lainnya,” tambah Paulus.

Sementara itu juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya, Ferdinand Wijaya mengatakan bangunan lopo atau huma betang itu nanti diharapkan menjadi ikon atau maskot daerah. Sehingga, kata Ferdinand nanti akan  ada sitilah bila warga luar daerah belum mengunjungi huma betang tersebut, artinya masih belum ke Murung Raya.

 “Kita harapkan lopo betang ini juga akan menjadi situs budaya didaerah kita. Utama juga sebagai bahan pembelajaran atau edukasi bagi generasi muda kita bahwa bangsa atau suku Dayak juga memiliki kebudayaan yang bisa dibanggakan,” tutur Ferdienand.

Untuk peresmian lopo betang yang berada di kawasan budaya tersebut, Ferdinand mengatakan rencannya dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 nanti atau bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Murung Raya yang ke 21 tahun.

Sebelum meletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan, Bupati Murung Raya, Perdie M. Yoseph mengatakan dipilihnya lokasi pembangunan kawasan budaya di bumi perkemahan itu karena berada di wilayah pengembangan Kota Puruk Cahu bagian utara.

Tidak hanya itu, menurut Perdie lokasi itu berada di satu jalur dengan babarapa bangunan strategis yang juga tengah dalam proses pembangunan, diantaranya markas brimob dan Makodim.

Sementara itu dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Hj. Adiah Chandra Sari. Dari pihak Pemkab Murung Raya dihadiri hampir seluruh kepala OPD, unsur pimpinan DPRD, tokoh adat serta tamu undangan lainya.

Pos terkait