PAMBELUM, Puruk Cahu – Stunting merupakan issu strategis dan menjadi salah satu skala prioritas di Indonesia, khususnya juga di Kabupaten Murung Raya (Mura).
Tentunya dalam upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting sangat diperlukan penangan secara holistik dan terintegrasi dari seluruh pihak, baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun instansi dan lembaga masyarakat untuk bersama-sama berkolaborasi.
Bupati Mura Perdie M Yoseph menegaskan, di era globalisasi saat ini, berbagai tantangan yang dihadapi oleh keluarga sangatlah besar, mulai dari bergesernya nilai dan norma serta berubahnya tata cara pola asuh anak dan balita, remaja sampai usia dewasa. “Salah satu tantangan yang dihadapi dalam dunia tumbuh kembang anak-anak pada masa ini adalah terjadinya stunting,” terang Perdie, Kamis (16/06/2022)
Lanjutnya, satu hal yang perlu diperhatikan bersama bahwa bahaya stunting masih mengancam anak-anak disekitar kita. Masih perlu lebih banyak sosialisasi dan edukasi tentang bahaya stunting kepada ibu-ibu di desa, pemahaman yang benar tentang gizi seimbang melalui Sepiringku dan pemberian ASI eksklusif.
‘Untuk itu, Tim Penggerak PKK merupakan salah satu motivator dan agen perubahan, diharapkan mampu memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat melalui kegiatan yang dijabarkan dalam 10 Program Pokok PKK,” imbuh Perdie.
Menurutnya, TP PKK yang dikenal sebagai gerakan akar rumput, merupakan salah satu organisasi yang memiliki peran penting dalam membantu program pencegahan dan penurunan angka Stunting.
“Yang diaplikasikan melalui sosialisasi dan kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat untuk peningkatan pemahaman orang tua tentang pentingnya pengasuhan selama 1000 hari pertama kehidupan, pola asuh dan bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi anak sejak dalam kandungan,” tukasnya.
Ketua TP PKK Mura, Ny Lynda Kristiane Perdie menjelaskan, penanggulangan stunting merupakan upaya bersama dengan melibatkan seluruh unsur guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, serta mempersiapkan generasi emas yang mampu bersaing dengan daerah lainnya. “Maka dari itu, pondasinya ada pada ibu-ibu Camat dan ibu-ibu Kepala Desa untuk selalu aktif memberikan contoh dan sosialisasi bagi masyarakatnya,” sebut Lynda.