PAMBELUM, Puruk Cahu – Masyarakat desa yang ada di Kecamatan Barito Tuhup Raya (Batura) Kabupaten Murung Raya (Mura) mengeluhkan proses perekrutran tenaga kerja oleh beberapa perusahaan yang kurang memperhatikan tenaga kerja lokal.
Keluhan masyarakat tersebut disampaikan ketika kegiatan reses DPRD Kabupaten Mura daerah pemilihan (Dapil) II yang dilaksanakan di Desa Batu Tojah pada Sabtu (29/2/2020) malam kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, selain dari Desa Batu Tojah, juga dihadiri perwakilan warga dari Desa Tumbang Bauh dan Desa Tumbang Baloi.
Untuk pihak DPRD Mura sendiri reses di kecamatan tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Mura, Rahmanto Muhidin serta diikuti dua anggota DPRD Mura, Rumiadi dan Tuti Marheni.
Dalam menjawab apa yang dikeluhkan warga, Rahmanto memberikan beberapa jalan keluar, diantaranya pihak pemerintah desa perlu membuat program penyetaraan pendidikan, baik paket B (SMP) maupun paket C (SMA).
“Dari pengalaman kami, beberapa perusahaan meminta warga desa bila ingin melamar minimal harus lulus SMP bahkan SMA. Tentu bagi masyakakat desa yang tidak sampai mengenyam pendidikan tersebut akan kesulitan bila ingin melamar,” ungkap Rahmanto.
Ditambah Rahmanto lagi, selain masalah pendidikan, faktor skil (keahlian) juga menjadi salah satu hal yang belum dimiliki oleh sebagian masyarakat di desa.
“Tentu dalam melihat hal ini pihak DPRD Mura tidak pernah tinggal diam dan sudah beberapa kali DPRD memanggil perusahaan untuk membahas masalah perekrutan tenaga kerja. Saat ini juga DPRD bersama Pemda Mura sedang melakukan pembahasan mengenai Raperda tentang perubahan Perda Nomor 4 tahun 2010 tentang tenaga kerja lokal,” jelas Rahmanto.(SUPRI)