PURUK CAHU – Diperingatinya Hari Santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober menjadi penting bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Murung Raya. Momen ini dijadikan motivasi agar kedepan partai membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Mura Rahmanto mengatakan, mengulik sejarah peringatan Hari Santri merupakan waktu dikeluarkannya resolusi jihad untuk melawan upaya penyerangan kembali Belanda oleh NU pada tanggal 22 Oktober 1945.
“Jika pada 22 Oktober 1945 NU mengeluarkan resolusi jihad untuk melawan upaya penyerangan kembali Belanda, kini kita semua, utamanya PKB berjihad untuk mensejahterakan masyarakat,” ungkap Rahmanto, Minggu (22/10/2017).
Menurut Rahmanto, antara NU dan PKB sejak dulu telah terikat dalam bingkai historis, idiologis dan biologis, sehingga keduanya berkomitmen terus memberantas intoleransi yang ada ditengah masyarakat.
“NU merupakan benteng penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan PKB merupakan alat perjuangan politik NU. Komitmen mendukung pemberantasan korupsi juga sudah menjadi bagian dari jihad NU dan PKB dengan mengambil istilah Ruhul Jihad,” sebut Rahmanto lagi.
Dilanjutkan Rahmanto lagi komitmen anti korupsi yang sudah tertaman ditubuh PKB tersebut terbuktikan dengan rilis survey partai terkorup PKB menempati urutan paling bawah.
“Karena itu, saya meminta kepada Pemda Murung Raya agar terus memperhatikan pendidikan berbasis pondok pesantren di Kabupaten Murung Raya dan secara pribadi, keluarga serta DPC PKB Murung Raya saya mengucapkan Selamat Hari Santri kepada santri seluruh Indonesia” sebut Rahmanto.