PAMBELUM, Puruk Cahu,Setiap bulan Agustus sejak 2002 silam, merupakan bulan yang penuh berbagai kemeriahan dan sukacita khusunya bagi Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Tepatnya pada 1 Agustus telah resmi ditetapkan menjadi tonggak sejarah Peringatan Hari Jadi Kabupaten Murung Raya sebagai daerah defenitif dari pemekaran kabupaten induknya yakni Barito Utara (Batara)
Tak heran jika tiap tahun di sepanjang Agustus berbagai kemeriahan terus digelar, tidak saja di tingkat kabupaten, namun kemeriahan juga merambah hingga ke pelosok kecamatan dan desa desa di Kabupaten Murung Raya .
Salah satunya kemeriahan kegiatan Lomba Perahu Tradisional dan Lomba Besei Kambe (Kayuh Hantu) dilangsungkan di area Danau Taman Kota Pasir Putih Desa Danau Usung Kecamatan Murung .
Ketua Panitia Lomba, Milwan Admaja S.Sos mengatakan, perlombaan ini bukan saja hanya sekedar memeriahkan peringatan Hari Jadi ke-21 Murung Raya ke 21, namun juga sekaligus memperingati HUT ke-78 RI.
Menurut Milwan, perlombaan itu mengikutsertakan dari beberapa komponen diantaranya dari Kecamatan Murung, pelajar SMP hingga SMA dan dari kalangan masyarakat umum di Kota Puruk Cahu .
Sementara di tempat yang sama, Ketua Komisi II DPRD Murung Raya Heriyus M.Yoseph, SE mengatakan, lomba perahu tradisional dan Besei Kambe adalah merupakan budaya daerah asli Kabupaten Murung Raya yang harus tetap dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu dari keanekaragaman budaya daerah .
“Saya merasa bangga ketika melihat para peserta lomba yang begitu mahir dalam mempraktekan teknis membesei (mengayuh) dengan baik dan benar, ini menandakan bahwa masyarakat kita masih tetap kental memelihara budaya tradisional meskipun adanya perubahan,” kata Heriyus. (SU)