Percepatan penurunan stunting jadi prioritas Pemkab Murung Raya

Acara audit kasus stunting semester I tahun 2023 Kabupeten Murung Raya di aula setda gedung B di Puruk Cahu, Selasa (13/6/2023).

PAMBELUM, Puruk Cahu – Perhatian Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah terhadap masalah penurunan stunting menjadi salah satu prioritas karena sudah dianggap ancaman terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Murung Raya, Rejikinoor saat membuka acara audit kasus stunting semester I tahun 2023 Kabupeten Murung Raya di aula setda gedung B di Puruk Cahu, Selasa (13/6).

Turut menghadiri Sekda Murung Raya, Hermon, Plt DP3ADaldukKB Mura Lynda keistiane, Asisten Sekda dan para kepala OPD. Kegiatan juga dalam rangka mendukung kegiatan prioritas pada rencana aksi Nasional percepatan penurunan stunting dan setiap kegiatan dapat terlaksana serta target prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 dapat tercapai.

Bacaan Lainnya

Menurut Kinoi sapaan akrab Wabup, stunting menjadi permasalahan yang harus dihadapi dan ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling berperan adalah dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai individu atau pribadi.

“Saya tekankan kepada seluruh kepala OPD, camat, kepala desa dan pihak-pihak yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting untuk dapat melakukan rencana aksi yang telah ditetapkan sesuai peran tugas dan fungsI masing-masing dengan melakukan sinergitas dan kolaborasi, sehingga diharapkan terjadi penurunan angka stunting yang signifikan,” tandasnya.

Plt DP3ADaldukKB Mura Lynda Kristiane Perdie mengatakan, audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional nomor 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024.

“Audit kasus stunting sendiri adalah kegiatan mengidentifikasi resiko dan penyebab resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran  yaitu Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan, Baduta dan Baduta, yang berbasis surveilans rutin yaitu E-PPGBM atau sumber data lainnya,” sebut Lynda.

Pos terkait