Pemkab Murung Raya Apresiasi PT Adaro Bersinergi Tangani Kasus Stunting

PAMBELUM, Puruk Cahu – Penanganan Stunting bukan saja tugas pemerintah daerah akan tetapi saling bersinergi dengan para investor yang ada di Murung Raya dalam penurunan angka stunting yang merupakan program nasional.

Terkait itu dilaksanakan rencana kerja Diseminasi hasil implementasi program konvergensi stunting di wilayah kerja PT ADARO Minerals Indonesia yang dilasanakan DP3Adalduk KB Kamis (14/09/2023) di aula Gedung A kantor bupati setempat.

Community Development Department Head PT. Adaro Minerals Indonesia Sri Armiyati Jarkasi dalam sambutan mengatakan, pihaknya terus bersinergi dengan pihak Murung Raya melalui instansi terkait. Tentunya dukungam tetap menjadi semangat dalam ikut serta untuk pengurangan angka stunting di Murung Raya.

Bacaan Lainnya

“Tentunya yang tak kalah penting adalah kami melihat sendiri semangat teman-teman Kader yang menjadi ujung tombak untuk program ini di desa-desa kita,” jelasnya.

lalu pihak Puskesmas melalui tenaga twnaga kesehatannya yang dan fasilitator Kabupaten yang selalu mengingatkan para Kader di lapangan untuk tetap fokus dalam penurunan angka stunting

Mewakili Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang juga menjabat Sekdis DP3A Dalduk KB Murung Raya Daniel Patandianan SKM mengapresiasi dengan apa yang telah dilakukan PT Adaro yang terus gencar dalam penurunan angka stunnting di desa binaannya.

“Bahwa konsistensi pihak Adaro untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya sangat baik sekali dan sangat konsisten

terkait dengan program nasional Percepatan penurunan stunting ini. Kami TPPS bertima kasih kepada PT Adaro karena sungguh luar biasa betapa besarnya hal yang telah dilakukan mereka,” ucap Daniel dalam paparannya.

Diketahui Program stunting Adaro fokus pada penanganan stunting pada sasaran melalui pendampingan perubahan pelaku (pola asuh, pola makan, sanitas) dan support stimulan sesuai intervensi spesifik dan sensitif.

Hasil survei SSGI 2022 prevalansi stunting Kalteng 2022 mencapai 26,9 persen, sementara tahun 2021 mencapai 27,4 persen. Artinya terjadi penurunan 0,5 persen dan Kalteng sendiri saat ini berada diurutan ke 11 se Indonesia. (SU)

Pos terkait