PAMBELUM, Puruk Cahu – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang kebijakan dan strategi Nasional Daerah serta komunikasi untuk mencegah stunting atau perbaikan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Mura menggelar pelatihan untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa berjumlah kurang lebih 348 orang di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Tira Tangka Balang, Rabu (30/10/2024).
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk melaksanakan kegiatan konvergensi percepatan penanganan stunting terintegrasi di tingkat desa sekaligus regulasi yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi Desa dan juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebijakan dan strategi Nasional, daerah serta komunikasi perubahan perilaku untuk perbaikan gizi pada 1.000 HPK.
Hermon menyampaikan pada dasarnya gerakan 1.000 HPK ini terdapat peran dan kewenangan desa dalam roses perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi melalui dana desa dan alokasi dana desa untuk melaksanakan kegiatan konvergensi percepatan penanganan stunting terintegrasi di tingkat Desa.
Menurutnya Pemkab menyambut baik kegiatan pelatihan 1000 HPK tingkat Kabupaten Murung Raya pada hari ini untuk mewujudkan keluarga sehat, cerdas, berdaya guna menuju Murung Raya emas 2030.
“Melalui gerakan ini pula peran serta aktif segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan ikut digalang dan ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat lebih merata dan berkualitas dalam memikul beban dan tanggung jawab pembangunan, maupun dalam menikmati hasil pembangunan itu sendiri,” tukas Hermon
Kepala Dinas PMD Murung Raya Lynda Kristiane mengatakan, periode 1.000 HPK merupakan masa yang paling kritis dalam tumbuh kembang anak untuk meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk turut mencegah dan menurunkan stunting maka dari itu pihaknya menggelar kegiatan ini dan telah menghadirkan narasumber yang akan memberikan strategi untuk pencegahan dan penurunan stunting.
“Karena Stunting dan kekurangan gizi yang terjadi pada periode 1.000 HPK berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang mempengaruhi tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan,” kata Lynda Kristiane. (SU)