PAMBELUM, Puruk Cahu – Ditahun 2022 kemari tepatnya pada hari kamis 20 oktober Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murung Raya mengelar kegitan lokakarya kurikulum Program Sekolah Penggerak (PSP) Balai Guru Penggerak (BGP) angkatan I tahun kedua di aula B kantor Bupati.
Dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, Kepala Disdikbud Murung Raya Ferdinand Wijaya mengatakan dihadapan 24 peserta yang merupakan Kepala Sekolah di Murung Raya, meminta agar mereka mengusulkan untuk tahun 2023 apa yang menjadi kekurangan dan yang mereka butuhkan semisal IT atau rehap ruangan.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Lampung saat diwawancarai awak media diruanganya Mengatakan bahwa sebelumnya pada tahun 2022 masing – masing sekokah di satuan pendidikan Murung Raya sudah mengajukan profosal pembagunan dan sudah di tampung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murung Raya.
“Tetapi terlepas dari itu tidak semua Kepala sekolah, megajukan profosal perbaikan fasilitas sekolah, tapi kita petik dari Dinas pendidikan maupun koordinator wilayah (korwil) bidang pendidikan yang ada di kecamatan untuk mendata” ujar Lampung
Sebab jelasnya, pegawas yang ada di masing – masing sekolah merupakan ujung tombak untuk melihat keadaan bangunan sekolah dan disamping itu nantinya melewati pengawas , serta melewati pihak sekolah diajukanlah sebuah proposal permohonan sarana prasana untuk pembelajaran.
“Proposal itu bisa berupa permintaan perbaikan bangunan sekolah, perumahan guru, alat peraga pembelajaran dan segala macamnya, segala sesuatu yang memang dapat kita fasilitasi dari Dinas Pendidikan,” sebut Lampung.
Ia juga mengatakan profosal itu nantinya akan di teruskan dan di usulkan bersama-sama dalam bentuk rencana kerja yang akan dilakukan kedepannya.
“Untuk semua usulan perbaikan fasilitas sekolah itu kami tampung terlebih dahulu, karena tidak semuanya dapat kami anggarkan dan realisasikan ditahun ini, akan tetapi ditahun yang datangnya lagi kami masukan kembali usulan yang belum direalisasi itu dan usulan profosal sekolah itu yang akan kita dianggarkan serta realisasikan ditahun berikutnya,” ungkap Lampung.
Tetapi ia juga mengatakan realisasi profosal perbaikan sekolah itu juga tergantung prioritas mana terlebih dahulu dan yang lebih penting.
“Contoh misalnya di suatu sekolah, mana yang lebih prioritas antara sarana ruang kelas atau rumah guru, jelas kita prioritaskan ruang kelas dulu baru rumah guru,” ujar Lampung
Karena ungkapnya guru – guru yang tinggal di perumahan guru yang dekat sekolah itu bisa terlebih dahulu menumpang sementara di rumah penduduk atau kepala desa.