PAMBELUM, Puruk Cahu – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dilaksanakan di tiga Sekolah Menegah Pertama (SMP) yang pertama kali dilaksanakan oleh pihak Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Murung Raya (Mura) yang berlangsung sejak 23 – 26 April 2018 diakui sebagai pemetaan bagi kebijakan pusat dan daerah terhadap hasil dari Ujian Nasional (UN).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya Ingatno,S.Sos M.Si melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Elmorita Herlina,SP mengatakan bahwa, saat ini pihaknya sedang dalam proses pemetaan untuk melihat kemampuan setiap sekolah jenjang SMP dalam menghadapi kebijakan pemerintah pusat yang mengarahkan pada pendidikan berbasis teknologi.
“Kebijakan pemerintah pusat tentang Ujian Nasioanl (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ini sudah di mulai pada tahun 2016 yang lalu. Kita baru tahun 2018 ini mencoba untuk melaksanakan metode UNBK dalam pelaksanaan UN. Khusus untuk UNBK tahun ini sebenarnya kami dari dinas teknis berencana hanya satu sekolah saja yang ingin kita coba, namun ternyata ada dua sekolah lagi yang siap untuk untuk melaksanakan UNBK sehingga akhirnya tiga sekolah yang melaksanakannya,” kata Elmorita, Selasa (24/4/2018).
Untuk tahun ajaran 2017 – 2018 pihak pemerintah pusat tidak menargetkan 100 persen penggunaan metode UNBK dalam kegiatan UN bagi jenjang SMP,dan UN ini bukan sebagai penentu kelulusan dari setiap siswa. Ditegaskan Elmorita yang menjadi penentu kelulusan adalah USBN.
“Tahun ini kita mencoba bertahap melaksanakan UN untuk jenjang SMP, dengan metode UNBK ini. USBN SMP sendiri sudah kita laksanakan pada 16-19 April 2018 kemarin. Perlu juga dipahami bahwa tanggungjawab menghadapi UNBK bukan hanya pemerintah daerah saja namun juga tanggungjawab komite sekolah. Kita juga berharap kedepan metode UNBK ini dapat kita laksanakan karena lebih efisien dari berbagai segi dari pada metode UNKP, seperti dari dana penggandaan dan keamanannya,” ungkapnya.
Elmorita juga berharap kedepan pihak legeslatif dapat memfasilitasi dan mendukung untuk penyediaan sarana dan prasaran UNBK ini, diakuinya memang memerlukan anggaran yang sangat besar. “Rencananya target kami tahun ajaran 2018-2019 nanti untuk UN dengan metode UNBK akan melaksanakan di 12 SMP yang ada di Kecamatan Murung. Kami laksanakan bertahap dulu,” tutupnya. (Red2)