PAMBELUM, Puruk Cahu – Perusahaan Besar Swasta (PBS) di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah diminta untuk terus memperhatikan keadaan warga lokal dengan cara melaksanakan program pemberdayaan demi pemenuhan dan peningkatan kualitas hidup mereka.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Murung Raya, Rahmanto Muhidin saat menghadiri pembukaan Bintalsik program pelatihan Green Operator (GO) dan Green Mechanic (GM) disalah satu perusahaan tambang di Kecamatan Laung Tuhup, Kamis (23/9/2021).
“Saya mengapesiasi kegiatan ini karena pihak perusahaan memberdayaan warga sekitar tambang untuk dilatih memiliki keterampilan tertentu. Tentunya program pemberdayaan seperti ini juga perlu dilakukan oleh PBS lainnya di Murung Raya,” ucap Rahmanto.
Rahmanto yang juga Ketua Fraksi PKB di DPRD Kabupaten Murung Raya ini juga mengatakan program pelatihan untuk masyarakat lokal seperti yang dihadirinya tersebut merupakan hak warga yang berada dilingkar tambang .
“Warga lokal disekitar tambang juga terus kita dorong agar terus diperhatikan atau diberdayakan. Tentunya kita tidak ingin warga asli Murung Raya, terutama disekitar perusahaan dipekerjakan pada sektor yang tidak membutuhkan keahlian atau pekerja kasar,” tambah Rahmanto pada pelatihan yang dibuka oleh Bupati Murung Raya, Perdie M. Yoseph tersebut.
Dikatakannya juga tentu jika kegiatan pemberdayaan itu dilakukan secara berkala dan dilaksanakan oleh semua perusahaan di Murung Raya maka akan membantu pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Bila kualitas SDM meningkat, dijelaskan Rahmantoi juga otomatis akan menekan angka pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan perekonomian warga di kabupaten paling utara Provinsi Kalteng ini.
“Sinergi antara pemerintah daerah dengan dunia usaha maupun masyarakat merupakan tiga pilar pembangunan yang harus dijaga dalam rangka terciptannya iklim investasi yang kondisif, berkeadilan dan visioner,” jelasnya lagi.
Sementara itu untuk diketahui program pelatihan yang dilaksanakan tersebuut diikuti sebanyak 61 peserta yang berasal dari 17 desa lingkar tambang wilayah Kecamatan Laung Tuhup.