PAMBELUM, Puruk Cahu – Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Murung Raya bersama Pokjak Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan sosialisasi PAUD Holistik Integratif (HI) dan Verifikasi Portofolio apresiasi bunda Paud berprestasi di Puruk Cahu, Kamis (23/9/2021).
Kegiatan itu sendiri dilaksanakan secara virtual dan juga tatap muka terbatas yang dilaksanakan di Aula Setda Gedung B dan mengambil tema “Mewujudkan PAUD berkualitas menuju Mura Emas 2030”.
Untuk acara sosialisasi sendiri dibuka secara virtual oleh Bunda PAUD Provinsi Kalteng, Yulistra Ivo Sugianto Sabran melalui Ketua Pokja Bunda PAUD Kalimantan Tengah, Trisnawidyanti.
Untuk narasumber sendiri salah satunya diisi oleh Bunda PAUD Kabupaten Murung Raya, Lynda Kristiane Perdie yang dalam penyampaiannya dilakukan secara virtual.
Sementara untuk peserta kegiatan terdiri dari pengurus Pokja Bunda PAUD kabupaten, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Murung Raya
Melsi Hermon selaku ketua Pokja PAUD Kabupaten Murung Raya, menyampaikan, tujuan sosialisasi itu tidak lain untuk peningkatan kualitas layanan dan pemahaman PAUD HI.
” PAUD HI adalah penanganan anak usia dini secara utuh atau menyeluruh yang mencakup pelayanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak,” jelas Melsi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mura, Ferdinand Wijaya dalam sambutan menyampaikan,
pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
“Kita sadari bersama bahwa keberadaan PAUD sangat penting dan strategis dalam membina tumbuh kembang anak secara optimal. Kita pun tentu harus mempunyai kepedulian dengan sama-sama membantu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak agar mereka memiliki kesiapan mental dalam memasuki pendidikan tingkat lanjut,” kata Ferdinand.