KONI Mura Janjikan Bonus untuk Dua Atlet Peraih Emas PON Papua

Sekretaris KONI Mura, Bertho K. Kodrat

PAMBELUM, Puruk Cahu – Prestasi yang didapat dua orang atlet dayung putri asal Kabupaten Murung Raya pada PON XX di Papua mewakil Kalimantan Tengah pada cabang Tradisional Boat Race (TBR) Mix 1000 meter, serta nomor 200 dan 500 semuanya meraih mendali emas tidak bisa hanya dipandang biasa-biasa saja terutama bagi daerah kelahiran dua atlet tersebut.

Sebagai bentuk kepedulian atas rasa bangga Kabupaten Murung Raya terhadap prestasi kedua atlet dayung putri, yakni Karmila dan Selvia Sari puhak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mura bersama pemerintah kabupaten setempat melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Mura akan berikan beberapa reward atau bonus nantinya.

Janji itu disampaikan oleh Sekretaris KONI Mura, Bertho Kuling Kodrat dengan mengatakan pihaknya akan mengatur komunikasi dan koordinasi dengan kedua atlet dayung tersebut pasca kepulangan dari PON XX di Papua nantinya.

Bacaan Lainnya

“Sebagai wujud apresiasi nantinya, Pemkab Mura melalui Dinas Parpora bersama KONI Mura nanti akan berupaya memberikan mereka penghargaan dalam bentuk finansial, misalkan seperti diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau didaftarkan sebagai anggota Polri dan TNI sesuai minat mereka,” ungkap Bertho di Sekretariat KONI Mura, Kamis (14/10/2021).

Menurut Bertho, KONI Mura juga mengatur sedemikian rupa, memberikan bonus berupa uang tunai pada saat kepulangan kedua atlet dayung tersebut yang nantinya akan kami komunikasikan dengan dewan pembina KONI, yakni Bupati Mura untuk penyerahan secara langsung.

Sementara itu, K. Zen Wahyu Priatna merupakan Sekretaris Dinas Parpora Mura sampaikan terdapat beberapa perihal kedepannya yang akan menjadi bahan evaluasi kami di bidang olahraga ini termasuk kepada para atlet yang berprestasi mengharumkan nama daerah kita di kancah Nasional.

“Karena setiap atlet ini dibawah bimbingan masing-masing organisasi cabang olahraga (Cabor), sama halnya seperti atlet dayung dibawah PODSI Mura yang bisa kami sebutkan mati suri, dimana seharusnya sejak keberangkatan atletnya harus diperhatikan dan intens melakukan koordinasi, kedepannya harapan kami seluruh organisasi Cabor bisa proaktif memantau setiap atlet-atletnya,” tambah Zen Wahyu.

Pos terkait