PALANGKA RAYA – Sebanyak 27 anggota masyarakat berkebutuhan khusus, yakni cacat kehilangan kaki, dari berbagai wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng), menerima bantuan kaki palsu yang digalang Yayasan Kick Andy Foundation.
Penyerahan dan pemasangan ke-27 unit kaki palsu dalam Program Gerakan 1000 Kaki Palsu itu digelar di Kopi Jos, Jalan S Parman, Palangka Raya, Jumat (3/11/2017).
Kaki palsu kepada masyarakat kurang mampu ini dihadiri langsung Ketua Yayasan Kick Andy Foundation Ali Sadikin, didampingi owner Kopi Jos Rizky Badjuri selaku fasilitator kegiatan aksi sosial ini untuk wilayah Kalteng.
Ali Sadikin, dalam keterangannya kepada wartawan, menyebut, aksi sosial demikian merupakan salah satu program bantuan berkelanjutan dari yayasan Kick Andy Foundation untuk seluruh masyarakat di berbagai penjuru Nusantara. Selain kaki palsu, Kick Andy Foundation secara regular juga melaksanakan operasi katarak, bantuan buku, bola kaki, dan lain-lain.
“Saya mendirikan yayasan ini bersama Andy F Noya fure, untuk kepentingan sosial. Dari mana dananya? Dari Tuhan, pelaksananya adalah kita-kita ini sebagai anak-anak Tuhan,” ujar Ali.
Dia juga menyampaikan terimakasih atas bantuan Rizky Badjuri dan manajemen Kopi Jos Palangka Raya yang telah menjalin kerja sama pelaksanaan berbagai aksi sosial Kick Andy Foundation, termasuk oeprasi gratis katarak dan bantuan kaki palsu ini.
Kehadiran salah satu pendiri Kick Andy Foundation ini di Palangka Raya juga didampingi Sugeng Siswoyudono dan tim dari Mojokerto, Jawa Timur, pembuat kaki palsu fenomenal di Indonesia yang hingga kini telah menciptakan sekitar 2.400 unit kaki palsu untuk dibagikan dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti ini.
Di kesempatan yang sama, Rizky Badjuri juga menyampaikan penghargaan kepada Kick Andy Foundation atas terlaksananya kegiatan bantuan sosial bagi masyarakat Kalteng ini. Dia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh peserta yang berpartisipasi sebagai penerima bantuan kaki palsu.
“Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Kami dari Kopi Jos berkomitmen juntuk terus menggelar kegiatan-kegiatan sosial seperti ini sehingga lebih banyak masyarakat yang terbantu,” ujarnya.
Kegiatan ini sendiri dimulai dari proses pendaftara pasien, sebulan lalu. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kaki oleh tim Sugeng Siswoyudono, dan selesai kemarin saat kaki diserahkan dan dipasangkan.
Proses pembiasaan berjalan dengan kaki palsu ini umumnya berlangsung antara sepekan hingga tiga pekan. Progres tersebut sangat ditentukan dari kondisi fisik, kekuatan, dan tekad pasien dalam melatih diri.
Madi (27 tahun), warga Kelurahan Pahandut seberang, Kota Palangka Raya, salah satu penerima bantuan kaki palsu dalam kegiatan ini menyatakan suka citanya. Pemuda yang harus kehilangan kaki kanan hingga hampir pangkal paha akibat kecelakaan lalu lintas beberapa bulan lalu mengaku kembali bersemangat menjalani hidupnya.
“Insya Allah Saya akan berusaha lebih mandiri dengan kaki palsu ini. Rencana Saya, ingin membuka konter jualan pulsa bila nanti ada rejeki untuk modal,” sebut madi.