PAMBELUM, Puruk Cahu – Sudut pandang pelaksanaan tiwah/totoh bagi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) bahwa bisa dimasukan dalam kategori wisata budaya karena menyuguhkan kesan adat dan kebudayaan asli hanya saja terlepas dari kegiatan lain yang terdapat dalam pelaksanaannya, seperti yang sering dilaksanakan selama ini di Kabupaten Murung Raya (Mura).
Kepala Disparpora, Regita menjelaskan bahwa sebenarnya tiwah/totoh ini adalah adat istiadat yang merupakan warisan budaya suku dayak khususnya di Kalimantan Tengah dan menjadi daya tarik tersendiri dan bisa menjadi tujuan wisata lokal maupun internasional.
“Untuk kegiatan ritualnya adalah tupoksi dari bidang kebudayaan, akan tetapi untuk mempromosikannya adalah Dinas Pariwisata akan tetapi kita mempromosikan seperti acara tiwah/totoh yang harus mengedepankan dan mengutamakan ritual adat yang terdapat dalam pelaksanaannya,”ungkapnya, Rabu (7/3/2018).
Regita juga menambahkan jika selama ini pihak nya dari Disparpora Kabupaten Murung Raya selalu selalu memantau dan menghadiri ritual adat dalam acara tiwah/totoh, tapi hanya pada acara ritual saja dan tidak untuk kegiatan lain yang juga terdapat dalam rangkaian pelaksanaanya. “Semoga saja ritual adat tiwah/totoh ini bisa menjadi daya tarik wisatawan khususnya di bidang wisata budaya di Kabupaten Murung Raya karna ritual tersebut merupakan ritual khas yang sakral bagi sebagian suku dayak di Kabupaten Murung Raya.”tambah Regita. (Hantingan/Red2)