PAMBELUM, Puruk Cahu – Dalam rangka mensukseskan program Mura Cerdas (KMC), Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mura diminta tidak hanya tahu menganggarkan anggaran untuk para siswa, namun perlu juga melihat sisi sarana maupun prasaran pendidikan.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Murung Raya (Mura), Rahmanto menilai bahwa perlu adanya perhatian khusus juga terhadap sarana dan prasarana pendidikan, sehingga semua program bisa terakomidir untuk menuju Mura Cerdas.
“Berkaitan dengan Mura Cerdas, indikatornya tidak hanya di Kartu Mura Cerdas. Kita menyambut baik dengan program KMC ini, karena membantu orang tua murid dalam hal dana pendidian. Mencapai Mura Cerdas tidak hanya didukung KMC tetapi harus didukung oleh sarana dan prasrana yang memadai juga,” Ungkap Rahmanto, Kamis (26/4/2018).
Disampaikan Rahmanto bahwa Dinas Pendidikan setempat yang menjadi leading sektor pendidikan harus melakukan pendataan terhadap sekolah yang ada di Kabupaten Mura.
“Agar dilakukan pendataan, berapa sekolah yang rusak, baik, serta sekolah yang belum memiliki fasilitas standar sekolah. Nah ini juga perlu dilakukan secara rutin, agar ditiap tahun bisa dilakukan evaluasi serta penganggarannya,” ujar Rahmanto.
Menurut Rahmanto, jika pihaknya menerima data sarana maupun prasarana pendidikan tersebut pihaknya bisa segera dalam mempelajari dan tentu akan memperjuangkan mana yang menjadi skala prioritas.
“Tentu komisi A akan mempelajari juga untuk infrastruktur pendidikan beberapa tahun kedepan, misal di 10 kecamatan ini rumah guru ada 200, sekolah ada 300, nah apa saja yang kurang biar kami mengetahuinya. Sehingga nanti dalam anggarannya bisa dibagikan mana yang skala prioritas,” terang Rahmanto.
Dijelaskan Rahmanto juga sektor pendidikan menjadi bagian utama dalam visi misi bupati dan wakil bupati sekarang ini, mengingat dengan adanya program KMC ini dimaksud agar siswa-siswa bisa melaksanakan pendidikan hingga pada lulus SMA.
“Karena program KMC ini berlaku dari SD hingga SMA Sederajat, melalui program itu juga mereka bisa membeli bahan atau keperluan sekolahnya, terutama bagi mereka yang kurang mampu tidak lagi membebankan kepada orangtua mereka untuk membeli sepatu, buku tulis, tas dan lainnya,” pungkas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.(Lulus/Red1)