Menurut dr Sri Rahayu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, bahwa keresahaan di masyarakat tentang semakin meningkatnya penyebaran virus ini sebenarnya dapat diatasi, namun karena di kalangan masyarakat informasi penularannya kurang tepat sehingga masyarakat kurang memahami tentang penyakit ini.
“Saat ini kita langsung terjun kelapangan, keperkumpulan-perkumpulan yang beresiko tinggi dengan penyebaran penyakit ini. 12 pasien ini merupakan pasien yang bisa kita temukan, namun tindakan pengobatan yang kami berikan juga kepada pasien yang dengan sukarela memeriksakan dan mengobati dirinya masing-masing,” kata dr Sri kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (9/1/2018).
Dijelaskan dr Sri bahwa sebenarnya penyebaran ataupun penularan dari virus HIV ini ada beberapa cara, seperti melalui transfusi darah, berhubungan sex, dan melewati ASI bagi ibu yang menyusui, penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang bergantian.
“Banyak informasi yang salah mengenai penyebaran virus HIV ini, seperti dengan bersenggolan, ataupun terkena keringat dari si pengidap, itu tidak benar,” jelasnya.
“Yang terpenting kami mengimbau agar masyarakat dapat menjauhi dari pergaulan ataupun kehidupan sex bebas, setia pada pasangan masing-masing, memakai alat kontrasepsi seperti kondom, dan menjauhi menggunakan narkotika,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ini.
Saat ini pihak Dinkes Kab Mura memberikan layanan bagi siapa saja yang ingin memeriksakan kesehatan, khususnya pengecekan darah. Dan jika memang dinyatakan positif HIV pihak Dinkes Kab Mura akan mengarahkan pengobatannya ke pihak Rumah Sakit Puruk Cahu. “Pelayanan HIV ini kita berikan ruang untuk berkonsultasi dan diberikan obat secara rutin dan sifatnya gratis dari kami,” tuturnya. (Red2)